Rabu, 27 Februari 2013

PERADILAN SATU ATAP DI INDONESIA



JUDUL                   :               PERADILAN SATU ATAP DI INDONESIA
PENGARANG       :               Dr. Ahmad Mujahidin,  SH., MH.
PENERBIT            :               reflika aditama 

DAFTAR ISI

Bab  I
Pembaharuan lembaga peradilan
A.      Pendahuluan
B.      Deskripsi peradilan satu atap di Indonesia
C.      Kerangka pemikiran dan asumsi

Bab  II
Independensi dan akuntabilitas penerapan system peradilan satu atap di Indonesia
A.      Indepedensi lembaga keadilan
B.      Akuntabilitas lembaga peradilan
C.      Bentuk kekuasaan lembaga peradilan Negara asing
D.      Persfektif mahkamah agung

Bab III 
Lembaga peradilan menuju penerapan system peradilan satu atap
A.      Teori Negara hukum
B.      Teori independensi lembaga peradilan

Bab  IV 
Sejarah lembaga peradilan Indonesia
A.      Masa pemerintahan colonial hindia belanda(1800-1942)
B.      Massa pemerintahan balatentara jepang(1942-1945)
C.      Massa sesudah kemerdekaan Republik Indonesia(1945-1970)
1.       Perspektif kelembagaan peradilan Indonesia pada awal kemerdekaan sampai dengan lahirnya UU NO. 14 Tahun 1970 tentang kekuasaan kehakiman
2.       Perspektif independensi lembaga peradilan Indonesia pada awal periode tahun 1945 sampai dengan lahirnya UU No.14 Tahun 1970 tentang kekuasaan kehakiman
D.      Masa reformasi kekuasaan lembaga peradilan (1970-1998)
1.       Persfektif kelembagaan kekuasaan lembaga peradilan Indonesia periode 1970 sampai dengan tumbangnya pemerintah orde baru 1998
2.       Perspektif mahkamah agung sebagai pelaksanaan kekuasaan lembaga peradilan tertinggi (1970-2004)
3.       Perspektif independensi kekuasaan lembaga peradilan Indonesia periode 1970 sampai dengan tumbangnya pemerintahan orde baru
4.       Perspektif konstitusional dan problematika lembaga peradilan indonesia periode 1970-1998
5.       Factor factor yang mempengaruhi ketidak mandirian lembaga peradilan Indonesia pada periode 1970-1998

Bab V    perjuangan kearah penerapan system peradilan satu atap di Indonesia dalam sebuah tuntutan reformasi hukum
A.      Latarbelakang pemikiran peradilan satu atap di Indonesia
B.      Pembentukan undang undang tentang kekuasaan hakim 

Bab  VI  teknik organic penerapan system peradilan satu atap di Indonesia
A.      Perspektif peradilan satu atap di Indonesia
B.      Struktur organisasi  mahkamah agung
C.      Sumber daya manusia mahkamah agung
1.       Rekrutmen pegawai dan hakim
2.       Mutasi hakim dan penghargaan
3.       Rekrutmen hakim agung
4.       Pemberhentian hakim agung
5.       Promosi pegawai
6.       Jabatan fungsional
7.       Kenaikan pangkat
8.       Pendidikan dan pelatihan jabatan
9.       Mutasi
10.   Pola karir pegawai secretariat pengadilan
11.   Pola karir tenaga teknis peradilan
12.   Pengawasan 
13.   Anggaran belanja mahkamah agungdan gajih hakim
D.      Tolak tarik permasalahan system peradilan satu atap di Indonesia
1.       Factor internal
2.       Factor eksternal

Bab  VII
Prospek penerapan system peradilan satu atap di Indonesia dan solusi pembenahanya
A.      Prospek system peradilan satu atap di Indonesia dalam upaya kemandirian lembaga peradilan Indonesia
B.      Pembenahan struktur organisasi ,mekanisme kerja,dan manajemen mahkamah agung
1.       Pembenahan struktur organisasi mahkamah agung
2.       Pembenahan tata kerja dan kewenangan pimpinan MA
3.       Pembenahan manajemen mahkamah agung
4.       Pembinaan tenaga teknis peradilan
C.      Penegakan hukum kelembagaan kekuasaan peradilan
1.       Penegakan penerapan system peradilan satu atap di Indonesia
2.       Pembenahan administrasi peradilan
3.       Implikasi penerapan system peradilan satu atap di Indonesia terhadap kualitas penyelesaian perkara di MA dan prospeknya

Bab VIII               
Telaah kritis terhadap peradilan satu atap di Indonesia
A.      Independensi lembaga peradilan yang semu
B.      Tumpahj tindih lembaga pengawas
C.      Intervensi pimpinan pengadilan
D.      Gaji hakim yang rendah
E.       Manajemen administrasi peradilan tidak efisien persoalan lembaga peradilan khusus




Tidak ada komentar:

Posting Komentar