PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA( Dalam perspektif kajian)

JUDUL                   :               PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA(dalam perspektif kajian perbandingan)

PENGARANG      :               Prof. Dr.Barda Nawawi Arief, S.H

PENERBIT            :               PT CITRA ADITYA BAKTI

DAFTAR ISI

BAGIAN PERTAMA: MASALAH ASAS ASAS HUKUM PIDANA

BAB        I               POKOK POKOK PEMIKIRAN (IDE DASAR)ASAS ASAS HUKUM PIDANA NASONAL

A.      Pengantar

B.      Latar belakang pokok pokok pemikiran (ide dasar)asas asas hukum pidana nasional

1.       Dari sudut/aspek kebijakan pembaharuan hukum nasional

2.       Dari sudut/aspekkesatuan system hukum pidana

C.      Implementasi dan reevaluasi pokok pokok pemikiran (ide dasar)dalam konsep(KUHP)asas asas hukum pidana nasional

D.      Penutup

BAB        II             KONSEPSI (AJARAN )SIFAT MELAWAN HUKUM MATERIEEL DALAM HUKUM PIDANA

A.      Konsepsi (ajaran)sifat melawan hukum materiel dalam hukum pidana

B.      Sifat melawan hukum dalam undang undang tindak pidana korupsi

C.      Penutup

BAB        III            BERLAKUNYA HUKUM PIDANA NASIONAL TERHADAP ORANG ASING (PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA NASIONAL TERHADAP WARGA NEGARA DI LUAR NEGRI )

A.      Berlakunya hukum pidana Indonesia terhadap orang asing

B.      Perlindungan hukum pidana nasional terhadap warga Negara di luar negri di berbagai negara

1.       KUHP Bulgaria

2.       KUHAPcina

3.       KUHP latpia

4.       KUHP perancis

5.       KUHP Romania

C.      Berlakunya hukum pidana Indonesia terhadap orang asing dalam konsep RUU KUHP 2004

Bagian kedua : masalah tindak pidana

BAB        IV            TINDAK PIDANA TERHADAP ORANG TUA DAN KELUARGA TERDEKAT

A.      MENURUT KUHP DAN KONSEP RUU KUHP

B.      KAJIAN PERBANDINGAN DI BERBAGAI NEGARA

1.       KUHP Bulgaria

2.       KUHP perancis

3.       KUHP korea

4.       KUHP jepang 

BAB        V             PERLINDUNGAN PROFESI GURU DARI ASPEK HUKUM PIDANA

A.      PENGANTAR

B.      PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ‘’PERLINDUNGAN PROFESI HUKUM

C.      PERLINDUNGAN PROFESI GURU DALAM ARTI SEMPIT(PERLINDUNGAN INDIVIDUAL)DARI ASPEK HUKUM PIDAN

D.      PERLINDUNGAN PROFESI GURU(PPG)DALAM ARTI LUAS DARI ASPEK HUKUM PIDANA

BAB        VI            KUMPUL KEBO DALAM KONSEP (RUU)KUHP DAN PERBANDINGANYA DENGAN BERBAGAI NEGARA

A.      PENGANTAR

B.      TINDAK PIDANA KUMPUL KEBO DI BERBAGAI NEGARA

1.       KUHP republic federal yugoslafia

2.       KUHP Singapore dan Malaysia

3.       KUHP brunei darusalam

4.       KUHP india

5.       KUHP piji

6.       KUHP cina

7.       KUHP kanada

BAB        VII          KEJAHATAN PERBANKAN DALAM PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN HUKUM EKONOMI DAN TEKNOLOGI (TINJAUAN KHUSUS KEJAHATANN TRANSFER DANA ELEKTRONIC FUNDS TRANNSFER CRIME)

A.      PENGANTAR

B.      SISTEM TRANSFER DANA ELEKTRONIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN PERBANKAN/PEREKONOMIAN

C.      KEJAHATAN TRANSFER DANA ELEKTRONIK (EFT CRIME):SALAH SATU BENTUK KEJAHATAN TEKNOLOGI CANGGIH (HITECH CRIME)

D.      KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEJAHATAN TRANSFER DANA ELEKTRONIK(DENGAN HUKUM PIDANA)

1.       ELECTRONIC funds transfer act(EFTA) 1978 Amerika serikat (undang undang federal )

2.       EFTA 322 of 1978 negara bagian Michigan,Amerika serikat

3.       The elkektronikc transfer of  funds crime art no. 87 of 2000republik Trinidad dan Tobago

4.       Perundang undangan dan rancangan undang undang di Indonesia

BAB        VIII         PENANGGULANGAN CYBER CRIME :PERSFEKTIF HUKUM PIDANA

A.      PENDAHULUAN

B.      ASPEK KEBIJAKAN KRIMINALISASI ATAU PORMULASI TINDAK PIDANA MAYANTARA(CYBER CRIME)

C.      ASPEK PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ATAU PEMIDANAAN

D.      ASPEK JURISDIKSI

BAB        IX            KEBIJAKAN PENGATURAN DAN PERUMUSAN (FORMULASI)KEJAHATAN PERANG DALAM HUKUM PIDANA NASIONAL

                PENGANTAR

A.      KEBIJAKAN FORMULASI KEJAHATAN PERANG DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA SELAMA INI

1.       Kebijakan formulasi pra kemerdekaan

2.       Kebijakan formulasi saat ini

B.      KEBIJAKAN FORMULASI KEJAHATAN PERANG DI MASA MENDATANG

1.       Masalah kriminalisasi dan formulasi

2.       Kajian komparasi

a.       KUHP Albania 1995

b.      KUHP Armenia 2003

c.       KUHP Bulgaria 1982(dengan perubahan sampai dengan 2004)

d.      KUHP Bulgaria 1982(dengan perubahan sampai dengan 2004)

e.      KUHP Estonia 2001(berlaku 2002)

f.        KUHP finlandia 1889 dengan perubahan sampai dengan  1995)

g.       KUHP republic demokrasi jerman 1868(menggantikan KUHP/stGB 1871)

h.      KUHP Latvia 1998

i.        KUHP Macedonia 1996

j.        KUHP perancis (perubahan sampai dengan 2000)

k.       KUHP Romania

l.        KUHP Tajikistan

m.    KUHP Yugoslavia 1951 dan 1976

n.      International crimes act(ica) 2003 belanda

3.       Kebijakan pormulasi di Indonesia

Bagian ketiga: MASALAH SISTEM PEMIDANAAN

BAB        X             SISTEM PEMIDANAAN DALAM KETENTUAN UMUM  KONSEP RUU KUHP 2004

A.      RUANG DAN RUANG LINGKUP SISTEM PEMIDANAAN

B.      SISTEM PEMIDANAAN DALAM BUKU I RANCANGAN UNDANG UNDANG KUHP 2004

1.       Sistematika ketentuan umum buku I KUHP dan konsep KUHP

2.       Latar belakang orientasi sistematika buku I konsep

3.       System aturan umum pemidanaan dalam konsep 2004

a.       Masalah tindak pidana

b.      Masalah pertanggungjawaban pidana(kesalahan)

c.       Masalah pemidanaan

4.       Ruang berlakunya hukum pidana menurut konsep 2004

BAB        XI            MASALAH PIDANA MATI DALAM PERSFEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA

A.      PENGANTAR

B.      EKSISTENSI PIDANA MATI DALAM KONSEP RANCANGAN UNDANG UNDANG KUHP

C.      STATUS/POSISI PIDANA MATI DALAM KONSEP RANCANGAN UNDANG UNDANG KUHP

D.      PELAKSANAAN PIDANA MATI MENURUT KONSEP RANCANGAN UNDANG UNDANG KUHP

E.       PENUTUP 

BAB        XII           PIDANA MATI UNTUK KORUPTOR (KAJIAN PORMULASI PIDANA MATI DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999)

A.      PIDANA MATI :SUATU LANGKAH KEBIJAKAN

B.      KELEMAHAN DAN KETIDAKSERIUSAN FORMULASI PIDANA MATI DALAM UNDANG UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI