Senin, 03 Juni 2013

KEJAHATAN DI BIDANG PERPAJAKAN



JUDUL                   :               KEJAHATAN DI BIDANG PERPAJAKAN
PENGARANG       :               PROF. DR. MUHAMMAD DJAFAR SIDI , S.H., M.H. , EKA 
                                              MERDEKAWATI DJAFAR , S.H., S.S.,M.H
PENERBIT            :               RAJAWALI PERS 

DAFTAR ISI

BAB        1              :               PENDAHULUAN
A.      Ruang lingkup peristilahan
B.      Kaidah hukum pajak
C.      Jenis kejahatan di bidang perpajakan
D.      Kejahatan yang tidak terjangkau 

BAB        2              :               KEJAHATAN OLEH PEGAWAI PAJAK
A.      Pengertian pegawai pajak
B.      Landasan hukum
C.      Kejahatan dilakukan oleh pegawai pajak
1.       Menghitung atau menetapkan pajak
2.       Bertindak di luar kewenangan
3.       Melakukan pemerasan dan pengancaman
4.       Penyalahgunaan kekuasaan
D.      Saksi pidana 

BAB        3              :               KEJAHATAN OLEH WAJIB PAJAK
A.      Pengertian oleh wajib pajak
B.      Landasan hukum
C.      Kejahatan dilakukan oleh wajib pajak
1.       Tidak mendaftarkan diri atau melaporkan usahanya
2.       Tidak menyampaikan surat pemberitahuan
3.       Pemalsuan surat pemberitahuan
4.       Menyalahgunakan pokok nomor wajib pajak
5.       Menggunakan tanpa hak nomor pokok wajib pajak
6.       Menyalahgunaan pengukuhan pengusaha kena pajak
7.       Menggunakan tanpa hak pengukuhan pengusaha tanpa pajak
8.       Menolak untuk di periksa
9.       Pemalsuan pembukuan pencatatan atau dokumen lain
10.   Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia , tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku catatan atau dokumen lain
11.   Tidak menyimpan buku,catatan,atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
12.   Tidak menyetor pajak yang telah dipotong atau di pungut
13.   Menerbitkan dan / atau mrnggunakan faktur pajak , bukti pemotrongan pajak dan /atau bukti setoran pajak
14.   Menerbitkan faktur pajak tetapi belum di kukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
15.   Tidak member kerterangan atau bukti
16.   Menghalangi atau mempersulit penyidikan
17.   Tidak memenuhi kewajiban memberikan data atau informasi
18.   Tidak terpenuhi kewajiban pejabat dan pihak lain
19.   Tidak memberikan data dan informasi peerpajakan
20.   Menyalahgunakan data dan informasi perpajakan
D.      Sanksi pidana
E.       Pemberantasan sanksi pidana
F.       Percobaan melakukan delik pajak 

BAB        4              :               kejahatan oleh pejabat pajak
A.      Pengertian pejabat pajak
B.      Landasan hukum
C.      Kejahatan dilakukan oleh pejabat pajak
1.       Tidak memenuhi kewajiban merahasiakan rahasia wajib pajak
2.       Tidak dipenuhi kewajiban merahasiakan rahasia wajib pajak
D.      Sanksi pidana 

BAB        5              :               kejahatan oleh pihak lain
A.      Pengertian pihak lain
B.      Landasan hukum
C.      Kedudukan pihak lain dalam kejahatan di bidang perpajakan
1.       Menyuruh melakukan ( doenplegen)
2.       Turut melakukan ( medeplegen )
3.       Menganjurkan melakukan (uitlooking)
4.       Membantu melakukan (medeplichtigheid)
D.      Sanksi pidana 

BAB        6              :               pemeriksaan bukti permulaan
A.      Dasar hukum
B.      Ruang lingkup pemeriksaan bukti permulaan
1.       Pemeriksaan
2.       Pelaksanaan pemeriksaan bukti permulaan
3.       Kewajiban dan wewenang pemeriksaan
4.       Hak dan kewajiban wajib pajak
C.      Tindak lanjut pemeriksaan bukti permulaan 

BAB        7              :               penyidikan
A.      Pengertiajn
B.      Penuyidikan
C.      Wewenang penyidik
D.      Pemberitahuan di mulainya penyidikan
E.       Penyampaian hasil penyidikan 

BAB        8              :               penghentian penyidikan
A.      Pendahuluan
B.      Penghentian penyidikan pada tahap awal
1.       Tidak terdapat cukup bukti
2.       Peristiwa bukan delik pajak
3.       Tersangka meninggal dunia
C.      Penghentian penyidikan pada tahap lanjut
D.      Sifat hukum penghentian penyidikan

BAB        9              :               penuntutan
A.      Siapa melakukan penuntutan
B.      Wewenang penuntut umum
C.      Larangan bagi penuntut umum
D.      Pelaksanaan penuntutan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar