JUDUL : TINJAUAN EKONOMI ATAU DAMPAK PAKET
DEREGULASI TAHUN
1988 PADA SISTEM
KEUANGAN INDONESIA
PENGARANG : ANWAR
NASUTION
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.
Makna derelugasi
2.
Alasan deregulasi
3.
Tujuan pakto 27 dan pakdes 20
4.
Tindakan preventif dan protektif
5.
Distorsi baru
6.
Topic dan tata urat pembahasan
BAB II. BERBAGAI
ALASAN KENAPA INDUSTRI KEUANGAN PERLU DIATUR
LEBIH KETET DARIPADA CABANG
INDUSTRI LAINYA
1.
Tiga sasaran pengaturan system keuangan
2.
Bank bukan restoran mie bakso
a.
Lembaga amanah (trust)
b.
Sertifikasi
c.
Jenis persaingan usaha
d.
Jenis transaksi
e.
Sumber perbelanjaan usaha dan penciptaan uang
f.
Dampak sosial kegagalan usaha
BAB III. STRUKTUR
SISTEM KEUANGAN INDONESIA
1.
Pendalaman financial (dinansial deepening)
a.
Deposito berjangka dan tabungan pada perbankan
b.
Surat surat berharga (sekuritas )
2.
System keuangan Indonesia
a.
Dominasi industri perbankan
b.
Struktur industri perbankan
c.
Distribusi kantor cabang bank
d.
Proteksi terhadap bank negara
e.
Struktur tingkat suku bunga
3.
Lembaga keuangan lainya
a.
Perusahaan asuransi
b.
Lembaga lembaga keuangan non-bank (LKBB)
c.
Leasing
BAB IV. DAMPAK
PAKTO 27 DAN PAKDES 20 PADA PERSAIANGAN DALAM
INDUSTRI KEUANGAN
1.
Tambahan jumlah dan kantor cabang bank
2.
Berbagai isu dalam pendirian bank baru
3.
Asas resiprositas
4.
Posisi bank pemerintah
5.
Persaiangan antara lembaga keuangan
6.
Persaingan pangsa pasar
7.
Lembaga keuangan untuk rakyat kecil
a.
Modal dan kegiatan usaha
b.
Penggusuran wilayah kerja BPR
c.
Pangsa pasar BPR
d.
Dimana BPR dapat dikembangkan
e.
BPR lembaga keuangan local
f.
Hal hal lain yang perlu diperjelas
BAB V. DAMPAK
EKONOMI BERBAGAI REGULASI PADA OPERASI
LEMBAGA LEMBAGA KEUANGAN NASIONAL
1.
Pendahuluan
2.
Program stabilitasi 1974 dan kebijaksanaan
keredit perbankan
3.
Dampak deregulasi pada industry asuransi
4.
Dampak deregulasi pada industry perbankan
5.
Dampak deregulasi pada pinjaman luar negri
BAB VI. DAMPAK
PAKTO 27 DAN PAKDES 20 PADA PEMBELANJAAN DUNIA
USAHA
1.
Sumber tradisional pembelanjaan usaha
2.
Mobilisasi dana melalui pasar modal
a.
Pasar modal vs pasar kambing
b.
Pengembangan pasar modal
1.
Kebutuhan pembelanjaan usaha
2.
Tertib administrasi badan usaha
3.
Menambah jenis sekuritas
4.
Menyehatkan pasar modal
5.
Meninjau pungsi dan operasi PT danareksa
6.
Menjaga ketertiban pasar
3.
Dilema alokasi sumber sumberb ekonomi
BAB VII. MASALAH ASURANSI DEPOSITO
1.
Asuransi deposito sebagai jaring pengaman
2.
Berbagai ‘’ isu’’ tentang asuransi deposito
BAB VIII. MASALAH MANAJEMEN DANA DANA PILIHAN
BANKM
BAGI BUMN
1.
Manajemen dana
2.
Pilihan bank
3.
Keamanan bank
4.
Pilihan’’menu’’ yang ditawarkan oleh bank
5.
Jaringan kantor cabang
6.
Tingkat suku bunga
BAB IX. BERBAGAI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU
BUNGA SETELAH PAKTO 27 DAN PAKDES 20 :
TINJAUAN TEORITIS
1.
Pendahuluan
2.
Teori tingkat suku bunga
3.
Tingkat suku bunga dalam ekonomi tertutup
4.
Perbedaan tingkat suku bunga instrument tabungan
5.
Teori paritas tingkat suku bunga
a.
Resiko perubahan nilai tukar mata uang
b.
Hambatan atas lalu lintas modal antar Negara
6.
Keterkaitan ekonomi nasional dengan ekonomi
dunia
7.
Tingkat suku bunga dalam perekonomian setengah
terbuka
8.
Ilustrasi
9.
Tingkat suku bunga dari sudut teori ekonomi
mikro
BAB X. PENINGKATAN
TINGKAT SUKU BUNGA DALAM MASA TRANSISI
1.
Pendahuluan
2.
Biaya dana bank yang semakin mahal
a.
Perubahan struktur dana perbankan
b.
Penyesuaian portepel
c.
Pasar uang nasional yang semakin ketat
3.
‘’spread’’ tingkat suku bunga yang tinggi
4.
Factor factor yang mendorong penurunan tingkat
suku bunga
5.
Peningkatan ekspor dan pemasukan modal asing
a.
Penghapusan pagu pinjam luar negri lembaga
lembaga keuangan
b.
Pemberian kredit dalam paluta asing
c.
Pemberian keredit dalam valuta asing
d.
Target kebijaksanaan moneter
e.
Biaya intermediasi lembaga keuangan dan keredit
macet
BAB XI. TINDAK
LANJUT YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGAMANAN PAKTO
1.
Menjaga ketertiban dan efisiensi pasar
2.
Koordinasi dan konsistensi kebijaksanaan
3.
‘’stf umum’’ pembuat kebijaksanaan
4.
Lembaga keuangan bagi rakyat kecil
5.
Kemampuan BI sebagai otorita moneter
6.
Mencegah muncul isu yang membahayakan
7.
Proteksi tambahan terhadap lembaga keuangan
8.
Penyelesaian keredit macet bank bank Negara
9.
Mengatasi’’presure groups’’
10.
Tindak lanjut untuk meningkatkan tabungan
masyarakat
11.
Deregulasi bank bank Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar